13 Dampak Negatif Facebookcholic

Beberapa waktu yang lalu, seorang teman kirim protes via SMS. “Koq, status fb kamu udah lama ngak di-update sih?”

Saya jawab waktu itu, “Oh ya, maaf ya.. soalnya lagi bener-bener sibuk sih sekarang.. Coba nanti saya lihat lagi ya..”.

Setelah sekian lama saya amati, akhirnya saya mendapatkan 13 ciri “budah” Facebook, lengkap beserta kelemahan atau karakter orang yang suka fesbuk-fesbukan. Dan juga katanya sih, orang yang sering fesbukan itu…

#1. Orang kurang kerjaan, atau kurang produktif. “Hello, lagi ngapain nih?”. Rasanya gelisah kalau tak berkomentar atau update status terkini.

#2. Orang yang suka iseng daripada bengong sendirian. “Langit gelap, bintang lagi pada ngumpet. Enaknya ngapain ya…”.

#3. Orang kesepian. “Bete nih! Cape!” Dan senang banget kalo ada yang ngomentarin, “Sabar… sabar… sabar… Emangnya bete kenafa?”

#4. Orang yang tak mau disebut kurang gaul, katrok, ndeso, kuno, kalau tidak kenal fesbuk-fesbukan.

#5. Orang yang kurang menghargai waktu dan suka lupa waktu. Mending baca buku, buka kitab suci, diskusi dengan guru agama, atau membereskan kamar tidur yang berantakan !

#6. Orang yang minta/ingin diperhatikan, mencari perhatian dan kurang kasih sayang. Tak jarang ia pun menampilkan yang remeh temeh, dan sangat ecek-ecek. Seminggu, bisa empat hari nangkring dan update status. Bahkan sehari bisa lebih dari 5 jam!

#7. Orang yang buang-buang waktu, energi, pulsa, dan uang. Kalau diarahkan untuk buat fiksi, syair lagu, buat buku non fiksi, atau bertanya pada seorang pakar, kan jadi lain jadinya !

#8. Orang yang acapkali menjauhkan yang dekat, dan mendekatkan yang jauh. Saat ketemu atau pergi bersama, sering sibuk sendiri dan jarang sekali menatap langsung dengan orang yang diajak bicara karena sibuk fesbuk-fesbukan. Ia lebih mementingkan memberikan respon orang yang jauh di seberang pulau atau di belahan benua lain, daripada respek dengan orang yang berada dekat dengan dia yang tengah berbicara dengannya. Tentu, sering nyebelin kalau begini!

#9. Orang yang suka pamer. Pamer yang tak layak atau tak pantas dipamerkan. Ya itu, suka pamer keluh kesah. ”Bangun tidur, badan ini lemes sekali rasanya.. Pengennya bolos kerja deh hari ini..”.

#10. Orang yang seneng iseng, dan tak jarang sedikit guyon melecehkan. Maksud hati ingin mengakrabkan, apa daya belum tentu orang yang diseberang moodnya lagi sama, normal dan merespon guyonannya. Kalau dia tersinggung, gimana?

#11. Orang yang mencari pelampiasan atas ketidakberhasilannya membangun hubungan yang berkualitas dan mendalam. Sapa sana, sapa sini. Semua disapa. Levelnya hanya teman, rekan dan rekanan. Tak ada yang berkategori sahabat, atau sahabat dekat.

#12. Orang yang senang menyapa dengan ringan namun kurang mampu memberikan perhatian yang mendalam. ”Kemana ajha khamu itcju. Koq sudah lama dikau tak bertkichauw…!!”

#13. Orang produk jaman sekarang yang gengsi kalau tak mengenal fesbuk atau tak sering-sering update status fesbuk.

Nah, sekarang tantangannya adalah bagaimana kalau fesbuk itu :

  1. Hanya untuk mengisi luang waktu saja
  2. Hanya untuk mencari sahabat lama saja
  3. Untuk mengenalkan kembali seseorang yang dulu pernah kita kenali, kita akrabi, dan kini nyaris terlupakan.
  4. Hanya untuk menjalin dan menjaga silaturahmi dan kontak seperlunya saja
  5. Hanya untuk berbagi peluang dan kesempatan saja
  6. Hanya dipakai bila semua hak keluarga sudah terpenuhi semuanya dan kewajiban kita telah dipenuhi sesuai waktu untuk-NYA, untuk keluarga kita, untuk pekerjaan kita, dan untuk diri kita sendiri
  7. Kita pakai untuk promosi, karir dan bisnis kita
  8. Tidak mengusik dan mengganggu privacy orang lain
  9. Untuk mendapatkan ide, saran, masukan, dan gagasan atas pekerjaan atau proyek yang belum kita kuasai kompetensinya.
  10. Untuk mendapatkan dukungan atas program yang baik dan saling menguntungkan. Baik itu gerakan sosial, maupun gerakan penyadaran akan pentingnya mempertahankan atau memperjuangkan sesuatu yang mulia, luhur dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
  11. Untuk mengenalkan pentingnya kita merintis dan memutuskan untuk memulai sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi kita kemudian.
  12. Untuk transaksi perdagangan dan perniagaan secara syariah, bermartabat dan bermanfaat untuk kedua belah pihak
  13. Untuk saling belajar lebih mendalam secara real-time via chatting dan video (conference)

Pada akhirnya, fenomena kegilaan zaman pada jejaring sosial, apa pun namanya, keputusan akhirnya ada pada diri kita. Jejaring sosial on-line adalah sebuah alat, sebuah media. Diri kitalah yang menjadi sutradaranya. Mau dibuat bagus, biasa, atau tanpa sadar kita jadi terlena karenanya…

Semua pilihan itu ada pada diri kita !

Pilihan yang mendekatkan kita ke syurga atau neraka; ke ridho-Nya dan azab-Nya; ke rahmat, kasih dan sayang-Nya atau benci-Nya; semua ada pada pilihan, hati, pikiran, dan ketikan di ujung-ujung jemari kecil kita.

7 Tanggapan

  1. Setuju sekali, Pak Agung.
    Kalau ini menurut pendapat saya, ini hanya masalah pilihan, bukan untuk baik dan buruk, semoga tidak ada yang tersinggung dengan pendapat saya. ngeblog lebih bermanfaat (contoh blog ini) karena ada unsur berbagi, sosial dan edukasinya jika dibanding Social Networking sepertil Facebook, Twitter dll yang secara umum kebanyakan dimanfaatkan penggunanya untuk hal2 yang kurang bermanfaat. Betul tidak, Pak Agung?

    Saya hanya sedikit menjumpai para Facebooker yang memanfaatkan Facebook untuk mempromosikan bisnis atau apalah yang lebih bermanfaat dari sekedar hanya menulis What are you doing -nya dalam statusnya. Yang maaf kadang banyak share sesuatu yang tidak pantas untuk dibaca orang lain.

    Salam kenal, Pak Agung! Kenal di dunia maya maksudnya. He… He…. Karena di dunia nyata kita sudah saling mengenal, bukan?

  2. Trims ya P’ Joko, semoga kita ini tidak termasuk orang-orang yang merugi… Amin.

  3. mr aGung tulis juga donk positifnya, biar qta ga kejerumus

  4. Pak…..Agung….

    Bisa saja….jangan-2 pas sy nulis ini… juga termasuk….13 negatif yang Bpk sebutkan….soalnya Coment nya baru 3 sih Pak ya,,,, sekarang kan jadi 4…kiiiiiiiiqqqq—kiqqqq

    Jadi saya ya No coment mawon Pak….

  5. iya mas, kadang suka tergoda tuh. lingkungan sedkitar, khususnya di skul, pada gila facebook. jadi ketularan gitu.
    tapi kalo dipikir2, facebook mang ngabisin waktu aja ya, kalo cuma have fun doangk.
    dari pada facebook’an, padahal mending tilawah aja ya, atau baca buku2 yang lebih bermanfaat. atau kalopun seneng on line, mending cari hal2 yang bisa lebih ngedeketin ke Alloh ya mas.
    makasaih udah diingatkan…………

  6. Ani, kalo gitu.. berarti kita perlu buat nih 21 Manfaat Nyata Facebook Kita.

    Biarlah orang lain melakukan ini dan itu, tapi tantangannya sekarang adalah : bagaimana agar kita sebagai facebooker mampu memberi contoh dan manfaat bagi teman-teman yang berada di sekitar kita dengan adanya jejaring sosial Facebook?

    OK, salam Facebookers !

  7. kalau memang facebook itu nggak bermanfaat,,
    kenapa di adakan..???
    atau hanya ingin bikin orang-orang gaul,menyia-nyiakan waktu yang tak penting itu..???
    apa si manfaat sebenarnya dari facebook.???

    di tunggu jawabannya…

Tinggalkan Balasan ke jokostt Batalkan balasan