Menulis itu adalah sebuah ekspresi. Menulis juga bisa mengukuhkan eksistensi diri. Karenanya, banyak manfaat yang bisa kita petik dengan menulis. Tak sedikit orang-orang sakit yang sakit kronis dan akut menulis buku, dan ajaibnya, kemudian mereka sembuh !
MANFAAT MENULIS
- Menurunkan depresi. Dalam Jurnal Psikologi UGM pernah dituliskan bahwa Terapi Menulis Pengalaman Emosional merupakan sarana bantu diri yang terbukti efektif menurunkan depresi.
Penurunan depresi terjadi karena menulis pengalaman emosional membantu memfasilitasi subyek untuk melihat dirinya lebih utuh. Yaitu mengevaluasi, menganalisis, dan menilai kembali kejadian-kejadian menekan yang dialaminya sehingga subyek mendapatkan suatu pemahaman yang lebih baik. Selain itu, juga membantu mengembangkan suatu solusi, memotivasi diri, menerima keadaan yang ada, belajar dari apa yang dialami, memusatkan pemikiran pada hal-hal yang positif, dan menilai hal-hal positif dari suatu kejadian.
Menurut Julianto Simanjuntak, ahli Layanan Konseling Keluarga, dalam dunia konseling, menulis itu membantu klien pulih dari masalah emosi negative mereka. Menulis juga laksana memberikan anti-septik bagi hati yang masih terluka. Dan keterbukaan – menuliskan apa adanya meski itu memalukan – itu memulihkan.
- Mengurangi dan melepaskan stres. Tidak semua orang bisa berungkap kata dengan baik. Ada yang kurang percaya diri, namun ada pula yang tidak pandai bertutur kata dan mengekspresikan diri. Disisi lain, ada orang yang lebih senang untuk menyendiri, dan menikmati kesendiriannya. Nah, disinilah Terapi menulis bisa membantu orang melampiaskan emosi. Ya, menulis sangat dipercaya sebagai cara murah dan kuno untuk melampiaskan stress dan perasaan seseorang.
- Membantu kesembuhan sejumlah penyakit non medis. Menulis, sangat diisarankan untuk orang yang sedang mengalami depresi, gangguan adaptasi, gangguan kecemasan sosial, gangguan kepribadian, psikosomatis, gangguan tidur, sekolah dan masalah dengan perhatian dan konsentrasi.
- Mempercepat kesembuhan. Riset terbaru mengindikasikan, menulis masalah dapat memperbaiki system imun dan mempercepat sembuhnya luka.Studi asalUniversity of Auckland tersebut menemukan, luka di kulit sembuh tiga kali lebih cepat pada mereka yang menuliskan pengalaman traumatisnya dibandingkan dengan mereka yang hanya menuliskan aktivitas hariannya.
Kesimpulan dari penelitian tersebut bahwa tulisan ekspresif bisa menyembuhkan stres, yang pada gilirannya meningkatkan system kekebalan tubuh. Hormon stress dapat mengganggu tidur, menyebabkan penurunan sel system kekebalan tubuh. Dalam tidur juga penting untuk meningkatkan penyembuhan luka.
- Meningkatkan produktivitas. Menulis juga bisa dijadikan terapi bagi orang yang kurang produktif dalam bekerja akibat lelah mental. Dengan menulis, dan menuliskan semua yang ada di dada dan dikepala, maka otak jadi ringan, dan dada jadi lebih lapang. Setelah stres hilang, kita pun bisa bekerja kembali dengan produktif.
- Back up dalam menuliskan medical record versi pasien. Mencatat track layanan pengobatan dan terapi sudah dijalani dengan lebih rinci, tak ada salahnya dilakukan. Apalagi bila sejak awal kita agak ragu dengan hasil diagnosis dokter. Catatan atau tulisan ini tentu saja bisa dijadikan bukti, pengingat, sekaligus juga mencegah dari layanan mal praktek di kemudian hari yang tidak menutup kemungkinan terjadi.
- Media berbagi. Dengan menulis, diiharapkan kemudian dapat bermanfaat untuk orang lain yang mengalami penyakit / penderitaan yang sama. Informasi-informasi yang selama ini kita catat dan kita kumpulkan, insya Allah akan bermanfaat untuk orang lain.
- Bisa jadi buku dan media inspirasi.Bila memungkinkan dan tidak keberatan, tulisan-tulisan itu bisa dikumpulkan dan dibukukan. Jangan berpikir bagus tidaknya isi dan sistematika tulisan itu. Editor buku dari penerbitlah yang akan membantu mengemas dan menjadikan tulisan itu berisi, bermakna dan bermanfaat untuk sesama.
TERAPI MENULIS
- Tuliskan saja. Ambil kertas kosong, buku harian, atau buat blog gratis. Tuliskan sesuatu. Biarkan tulisan itu mengalir apa adanya. Jangan lihat bagus atau tidaknya. Jangan pula lihat sempurna tidaknya, atau sistematis tidaknya. Yang penting, tulis saja. Apa saja. Tumpahkan saja apa adanya semuanya.
Tuliskan juga semua pengalaman-pengalaman dan emosi-emosi negatif seperti pengalaman yang membuat sedih atau marah. Juga pemikiran-pemikiran yang muncul ketika menulis.
- Tuliskan apa pun yang ingin dituliskan. Diluang waktu, tuliskan lagi tentang apa pun. Bisa dimulai dari diagnosis dokter, pengobatan yang sedang dilakukan, beragam obat yang harus dikonsumsi, sejumlah terapi yang harus dijalani, sampai beratnya harus membayar seluruh biaya pengobatan.
- Makin banyak dan makin rutin, makin bagus. Makin banyak yang dituliskan justru itu makin bagus tercurahkan. Juga makin rutin menukis itu makin bagus.
- Menulislah di rumah. Sangat disarankan bila terapi menulis itu dilakukan sendiri di rumah sendiri. Insya Allah akan lebih baik hasilnya.
- Boleh juga ungkapkan dengan Mind Mapping. Bagi yang sulit mengungkapkan dengan bahasa tulisan, maka bisa diubah dengan menuliskan peta pikiran (mind mapping) kita.
- Lihat sisi humanisnya. Tuliskan juga sisi humanis dari diri kita selama berobat, keramahan perawat dan kepedulian dokter yang merawat kita, kesabaran tukang pel di rumah sakit, repotnya pengobatan rawat jalan dan di rumah, hingga informasi-informasi di dunia maya yang menakutkan, satu sama lain yang berbeda dan bertentangan.
- Niatkan untuk berbagi pengalaman. Dari sisi sosial, kita pun bisa berbagi pengalaman mana obat atau metodologi pengobatan yang dirasakan lebih tepat. Agar orang lain (atau masyarakat) yang kemudian membaca bisa memetik pengalaman berharga dari kita. Juga agar mereka tidak mengulang kesalahan-kesalahan yang sempat kita lakukan.
- Pelihara catatan itu. Dan bagikan ke sesama. Bisa di-foto copy, bisa di-emai, bisa di share di blog gratisan atau media sosial, bisa juga dijadikan buku sebagai sebuah pengalaman berharga dalam berobat dan mencari kesembuhan.
Dalam sejumlah kasus nyata di lapangan, sudah banyak pasien yang sakit akut dan kronis bisa sembuh dengan menulis. Salah satu buku yang menguluas ini ditulis oleh penulis terkenal Jonru dan seorang praktisi medis dr. Dito Anuroho dalam bukunya “Sembuh dan Sukses denganTerapi Menulis (Buku karya Jonru& dr. Dito Anuroho) bersama 92 PenulisInsya Allah, buku ini bermanfaat adanya.
00000
Sumber :health.kompas.com, http://www.centroone.com;Jurnal Psikokogi Volume 38, No. 1, Juni 2011: 92 – 107 Fak. Psikologi UGM;www.portalkbr.com, dan dari berbagai sumber.
Filed under: Literasi & Menulis | Leave a comment »